Makna Kebangkitan dan Pantekosta
Klik to view fullscreen
Kenaikan. Durasi: 1 menit
Kisah Para Rasul 1:8-9 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri selama 40 hari kepada banyak orang percaya. Yesus Kristus tidak dapat tinggal di bumi karena Dia memiliki tugas yang harus dilakukan di Surga:
Yohanes 14:1-3 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Peran Yesus Kristus di Surga adalah untuk membangun rumah abadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Pada saat rumah untuk semua orang percaya siap sedia, maka atas perintah Bapa-Nya, sangkakala akan berbunyi dan Kristus akan datang kembali untuk menjemput orang-orang percaya ke Surga.
Yesus Kristus tidak dapat tetap tinggal di bumi, karena Roh Kudus harus berdiam di dalam diri setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Hanya Roh Kudus yang dapat meyakinkan orang percaya yang berdosa tentang dosa, membuatnya bertobat dan mengumumkan kehendak Tuhan Yesus Kristus.
PERHATIAN. Masa setelah kebangkitan Yesus Kristus dan zaman para Rasul adalah MASA PERALIHAN. Di zaman Perjanjian Lama, Roh Kudus TIDAK dapat tinggal di dalam manusia, karena manusia adalah orang berdosa dan Yesus belum mati untuk dosa manusia. Hanya pemenuhan sementara oleh roh, seperti hanya didalam raja Saul dan Daud, nabi Elia dan Elisa, namun untuk Roh Kudus berdiam tetap didalam manusia pada saat itu tidak munkin.
Menurut orang Yahudi, Roh Kudus hanya untuk orang Yahudi dan bukan untuk orang kafir. Ini adalah fakta penting dimana kemdia kita akan melihat bagaimana Allah meyakinkan para rasul bahwa Injil juga dimaksudkan untuk orang-orang bukan Yahudi, termasuk baptisan dan berdiamnya Roh Kudus didalam manusia. Maka karena inilah masa ini di sebut masa peralihan. Hal-hal yang terjadi dalam masa transisi ini, kita tidak dapat secara otomatis mengambil alih dan menerapkannya di masa sekarang.
Sebelum kenaikan Yesus Kristus, murid-muridnya menerima perintah untuk menunggu baptisan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Mengapa baptisan Roh Kudus ? Karena orang-orang percaya di Perjanjian Lama tidak dapat menerima kehadiran Roh Kudus! Pertama-tama, Yesus harus mati untuk dosa manusia dan mengalahkan maut dan bangkit dari kematian. Pertama-tama, manusia harus dibebaskan dari sifatnya yang berdosa dan dibersihkan oleh darah Yesus Kristus. Baptisan pertama ini (= berdiam di dalam) Roh Kudus akan terjadi untuk pertama kalinya pada hari Pantekosta.
Kisah Para Rasul 2:1-4 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Pantekosta. Durasi 1 menit
Pada saat pembaptisan Yesus, Roh Kudus turun ke atas Yesus dalam bentuk seekor merpati.
Bersama para murid, Roh Kudus turun dalam bentuk API.
HARAP DIPERHATIKAN, bentuk baptisan ini (baptisan dalam Roh Kudus) terjadi dengan fenomena API. Fenomena dimana TIDAK terjadi lagi saat ini! Itu membuktikan adanya masa transisi.
Ini adalah manifestasi pertama dari berdiamnya Roh Kudus dalam diri seseorang yang berdosa. Baptisan ini TIDAK terulang kembali pada panggilan Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:38 dan dengan mereka yang menerima panggilan itu dan dibaptis (tiga ribu) dalam Kisah Para Rasul 2:41. Ini adalah fakta penting, saya percaya bahwa pada saat ini TIDAK ada lagi baptisan Roh Kudus, KARENA pada saat penerimaan Yesus Kristus secara LANGSUNG oleh orang berdosa, Roh Kudus segera tinggal di dalam orang percaya tersebut.
Kisah Para Rasul 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Allah Bapa, menunjukkan di sini bahwa pada hari pertama Pentakosta, melalui api yang ada diatas murid murid Yesus, bahwa mereka telah menerima pekerjaan Yesus Kristus, bahwa mereka menerima dan Dia memberikan Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya kepada pekerjaan keselamatan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Pekerjaan Roh Kudus segera terlihat (bayangkan, ini adalah demonstrasi dalam masa transisi). Para nabi-nabi seperti Musa, Elia dan Elisa menunjukkan kuasa mereka (diperoleh dari Allah) melalui mukjizat yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus menunjukan bahwa seorang nelayan "tidak berpendidikan (tidak trampil)" yang bisa berbicara dalam berbagai bahasa. Bukan bahasa malaikat atau bahasa ilahi. Bukan, namun bahasa lain yang dapat dimengerti dan dipahami, untuk siapa yang berasal dari luar negeri (negara asing). Seperti orang Brasil yang tidak bisa berbahasa Inggris tiba-tiba berbicara bahasa Inggris (tanpa belajar apa pun). .
Kisah Para Rasul 2:5-11 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Selama Pentakosta banyak orang-orang Yahudi yang hadir di Yerusalem.Mereka datang dari Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, dan negara-negara lain. Setiap dari mereka mendengar Injil yang disampaikan dalam bahasa mereka sendiri yang diucapkan oleh para murid dengan kuasa Roh Kudus! Ini sedikit berbeda dari berbicara dalam bahasa roh! Dimana bahasa yang diucapkan tidak dapat dipahami dan diperlukan penafsiran!
Kita tidak lagi melihat dan mendengar dalam surat-surat Kisah Para mengenai berbahasa dalam bahasa Roh. Hanya Paulus yang berbicara tentang bahasa roh dalam surat-suratnya yang akan saya bahas nanti.
Dalam Kisah Para Rasul 10, Injil diperluas ke bangsa-bangsa. Cornelius adalah seorang perwira keturunan Italia yang merupakan seorang pria saleh yang menyembah bersama seluruh isi rumahnya. Dia memberikan sedekah (merawat orang miskin), dia dikenal oleh orang Yahudi dan berdoa kepada Tuhan (Tuhan orang Yahudi). Terlepas dari semua perbuatan baik ini, terlepas dari kenyataan bahwa ia adalah orang yang baik, namun itu tidak cukup untuk keselamatannya dan untuknya masuk ke Surga. Dia adalah orang berdosa yang membutuhkan keselamatan melalui darah Yesus Kristus.
Petrus mendapat visi dan perintah Allah untuk memakan binatang haram (bagi orang Yahudi) sampai tiga kali.
Kornelius, yang ditugaskan oleh Allah, telah mengirim orang kepada Petrus. Cornelius mengundang seluruh keluarganya dan semua teman-temannya untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan Petrus. Cornelius tidak egois, dia membiarkan orang lain menyampaikan kabar baik. Dalam ayat 24, Petrus sampai pada kesimpulan bahwa kabar baik juga dimaksudkan untuk orang-orang bukan Yahudi.
Kisah Para Rasul 10:43-48 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Ayat 43 adalah syaratnya: Bahwa percaya kepada Yesus Kristus sama dengan pengampunan dosa. Cornelius, keluarganya dan pengikutnya menerima ini dan hasilnya jelas dalam ayat 44-46. Pada saat mereka menerima dan beriman kepada Yesus Kristus, Roh Kudus berdiam di dalam diri orang percaya. Ini adalah yang kedua kalinya (yang pertama adalah orang Kasim, dia adalah seorang Etiopia namun tanpa tanda-tanda yang jelas tentang berdiamnya Roh Kudus didalamnya) dimana bahwa bangsa-bangsa lain juga termasuk sebagai umat Yesus Kristus, ini harus dijelaskan kepada Petrus. Karena Petrus dialah di mana batu itu akan dibangun (Matius 16:19). Petrus terkejut (ayat 45) bahwa karunia Roh Kudus juga diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Ayat 46 Petrus dan pengikutnya mendengar mereka berbicara dalam bahasa roh. Bahasa roh ini yang BISA dipahami oleh mereka, karena mereka mendengar mereka mengagungkan Tuhan! Bahasa roh yang BISA dipahami oleh mereka, mereka mendengar mereka mengagungkan Tuhan. Bukan bahasa yang tidak bisa dimengerti, Bukan! Ini berbeda dari ketika orang percaya / pendeta / penatua berbicara dalam bahasa roh dan tidak ada yang mengerti apa yang mereka katakan.
Ayat 47 dan 48 jelas. Cornelius dan pengikutnya beriman kepada Yesus Kristus, Roh Kudus telah berdiam di dalam diri mereka. Jadi konsekuensi logisnya adalah pembaptisan dengan air.
Catatan: Jadi tidak benar bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kita setelah pembaptisan dengan air! Pertama-tama adalah beriman, diikuti oleh berdiamnya Roh Kudus didalam kita secara langsung, seperti dalam ayat 43 dan 44, kemudian diikuti dengan pembaptisan air.
Berbeda dengan surat-surat para Rasul lainnya, hanya Paulus yang menulis secara luas mengenai berbicara dalam bahasa roh dalam 1 Korintus 14 secara jelas.
Ayat 2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Jadi berbahasa roh pada awalnya adalah berbicara kepada Tuhan dan BUKAN apa yang dilakukan orang di depan umum. Berbahasa roh tanpa penafsiran adalah seperti suara seruling atau kecapi tanpa nada yang berbeda.
Namun ayat 5 dan ayat 18? Ini bukanlah hal aneh bahwa Paulus bisa berbicara dalam banyak Bahasa. Paulus dipenuhi oleh Roh Kudus untuk dapat berbicara dalam banyak bahasa asing (semua negara asing yang ia kunjungi.Setelah kapalnya karam, Paulus memberitakan Injil n di pulau itu dalam bahasa asli pulau tersebut). Namun baiklah, munkin di sini dia merujuk pada pujian dari Tuhan yang berbicara dalam bahasa yang tidak bisa dipahami manusia.
Tetapi pada ayat 19 jelas dinyatakan, bahwa DIA lebih baik tidak BERBAHASA ROH DIDALAM GEREJA. Mengapa? Karena tidak berguna, tidak membangun dan mengajar. Tidak ada gunanya bagi anggota gereja. Ayat 27-28 jelas dinyatakan bahwa PENJELASAN DIPERLUKAN, jika tidak, orang harus tetap diam. Pada saat adanya nubuatan, maka itu lebih penting daripada berbicara dalam bahasa
Berbicara dalam bahasa roh seharusnya bukanlah suatu ungkapan tentang karunia roh. Saya merasa bahwa beberapa orang percaya / pendeta / penatua berbicara dalam bahasa roh di depan umum adalah untuk menunjukkan karunia roh mereka kepada orang lain. Seringkali terjadi bahwa, seseorang berbicara dalam bahasa roh tanpa ada yang tahu apa yang dikatakan orang tersebut, tanpa ada yang dapat memberikan penjelasan tentang arti Bahasa Roh tersebut. Itulah mengapa berbicara Bahasa Roh bisa berbahaya, saksikan selanjutnya.
Sumber: Internet Bijbelschool (Belanda) Contoh seorang wanita di sebuah gereja. Dia terikat ilmu gaib setelah seorang "wanita pendoa" berdoa bersamanya dalam bahasa roh. Itu terjadi dalam pertemuan gerakan perempuan "Wanita Aglow" non-denominasi yang karismatik. Dalam pertemuan tersebut wanita ini dibohongi oleh ramalan yang didoakan oleh wanita pendoa dalam ceramahnya. Wanita pendoa tersebut berkata: "Tuhan memberi tahu saya bahwa ada seseorang di sini yang melewati masa-masa sulit, tetapi Tuhan mengatakan: Saya bersama Anda." Perkataan tersebut tentu saja merupakan pernyataan terbuka untuk suatu tujuan, karena di setiap pertemuan pasti ada beberapa peserta yang sedang dalam pergumulan. Namun, wanita dari gereja kami yang pada saat itu sedang dalam keadaan yang sangat sulit, diapun berpikir bahwa "nubuatan" ini ditujukan untuknya. Setelah itu wanita ini mencari pembicara. Dia menceritakan tentang nubuatan yang dimaksudkan untuknya. Wanita ini juga memberi tahu tentang masalahnya. "Wanita pendoa" menyarankan untuk berdoa untuknya. Dia setuju. Ketika wanita itu berdoa, dia meletakkan tangannya di bahu saudari itu (menumpangkan tangan !!) dan setelah beberapa waktu dia berubah menjadi doa dalam bahasa roh (tanpa terjemahan). Malam yang sama muncul di rumah wanita ini segala macam fenomena okultisme (suara, penampilan hantu, dia bahkan secara fisik dilecehkan oleh penampilan ini). Wanita ini merasakan ketakutan yang mengerikan dan mencari bantuan dari para pemimpin gereja kami. Setelah persiapan dalam doa, beberapa saudara saudara seiman mengunjunginya. Wanita ini mengatakan bahwa dia telah mengakui segala kesalahannya untuk mengijinkan wanita pendoa meletakkan tangannya di atasnya dan membiarkan berdoa dalam bahasa roh. Saudara-saudara seiman di gereja kami kemudian memerintahkan dalam nama Yesus agar kuasa gelap tidak lagi mengganggu wanita ini. Fenomena okultismepun menghilang sejak saat itu. Apa yang ditransmisikan oleh wanita pendoa ini dalam bahasa roh, bukanlah berkat Roh Kudus, tetapi mengikat iblis.
Beberapa waktu yang lalu, seorang pencari suaka dari Afrika menceritakan tentang salah seorang mantan penatua yang merupakan salah satu peserta di Gereja Pantekosta besar di Rotterdam. Penatua ini seolah-olah berbahasa roh, namun sebenarnya berbicara dalam bahasa Afrika yang dikenalnya. Sementara orang-orang Kristen disana dan penatua pada saat itu mengira dia berbicara dalam bahasa roh dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Itu adalah fitnah yang mengerikan. Akhir sumber.