Ideologi tentang jenis kelamin - Khotbah Wilfred

Genero atau Ideologi tentang jenis kelamin

Ideologi jenis kelamin(gender) menyangkal perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan struktur biologis. Namun sebaliknya, pemikirannya mengusulkan bahwa perbedaan-perbedaan ini merupakan buah dari konstruksi sosial dan budaya. Ini menyatakan bahwa masyarakat dan budaya memaksakan peran mereka masing-masing sebagai pria dan wanita dan tidak ada perbedaan alami yang sesuai dengan antara jenis kelamin. Hal ini mengijinkan untuk berhubungan seksual antara sesama jenis, transeksual, biseksual dan dengan hewan yang bertentangan dengan pernikahan. Seseorang memiliki hak, atau orang tua berhak, untuk memilih jenis kelamin, dimana mengubah jenis kelamin seseorang diperbolehkan. Hal ini benar-benar menyangkal penciptaan pria dan wanita oleh Tuhan, Sang Pencipta.
Di berbagai negara, seperti Swedia, pengajaran ini wajib dilakukan sejak di taman kanak-kanak. Para orang tua yang menentang hal ini di rumah, dikeluarkan dari perannya sebagai orang tua. Presiden Brasil melarang ajaran ini, tetapi ditolak oleh pengadilan tinggi.

Ideologi jenis kelamin menyangkal Biologi

Hal ini menyangkal FAKTA bahwa HANYA ada dua kromosom: X dan Y. Pada pembuahan kromosom X dan X, seorang anak perempuan akan lahir. Pada pembuahan kromosom X dan Y, seorang anak laki-laki akan lahir. Itu adalah FAKTA BIOLOGIS. Dengan perbedaan ini gadis akan menumbuhkan alat kelamin wanita dan hormon wanita. Anak laki-laki akan menumbuhkan alat kelamin pria dan hormon pria.

Konsekuensi dari perubahan jenis kelamin

Konsekuensi dari perubahan jenis kelamin sangatlah besar. Dimana penis laki-laki / pria diangkat dan melalui proses operasi dibuatlah vagina. Namun ini hanyalah sesuatu yang artifisial. Tak akan ada kemunkinan untuk melahirkan anak, karena tidak ada alat kelamin perempuan. Demikian juga dengan gadis / wanita dimana vagina dan bagian kewanitaan akan dikeluarkan dan digantikan dengan penis. Namun penis ini tidak memiliki ereksi alami. Ereksi dilakukan dengan pompa. Juga tidak ada ejakulasi, karena tidak ada alat kelamin pria yang menghasilkan biji penis.
Sayangnya, orang tua mengizinkan untuk membiarkan operasi ini dilakukan pada anak mereka. Kasus yang lebih buruk adalah di mana ayah menolak dan ibunya bersikeras di pengadilan, dan pengadilan mengizinkan hal tersebut. Anak tersebut (dari 4 tahun dan seterusnya) tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.
Obat-obatan dan hormon yang kuat diperlukan untuk proses perubahan jenis kelamin, dan beberapa dari mereka akan menyebabkan penyakit. Karena pria tidak memiliki ovarium, maka hormon wanita yang kuat harus dikonsumsi seumur hidup. Karena wanita tidak memiliki testikel, maka hormon maskulin yang kuat harus dikonsumsi seumur hidup. Tidaklah selalu berhasil dalam proses merubah suara yang dibutuhkan. Jika proses perubahan jenis kelamin ini sudah dimulai sebelum pubertas, ini akan memberi konsekuensi untuk menjadi dewasa. Tak perlu dijelaskan juga bahwa konsekuensinya adalah mereka tidak akan pernah memiliki anak sendiri.
Banyak orang dewasa yang kemudian tidak suka dengan jenis kelamin yang telah mereka ubah dan kembali ke jenis kelamin mereka yang lama. Namun kerusakan sudahlah terjadi dan tetatp tidak akan bisa memiliki anak, begitu pula dengan kehidupan seks yang normal tidak akan pernah dimiliki.

Bahaya dari Ideologi Jenis kelamin

Apabila tidak ada penerimaan dari perubahan jenis kelamin disaat dewasa, maka kehidupan seks disini sudah dihancurkan. Banyak yang berlindung dalam alkohol dan obat-obatan. Namun yang lebih buruk, mereka tidak mampu mengatasinya dan bunuh diri. Beberapa jenis kelamin diubah ke jenis kelamin aslinya. Tapi kehidupan seks yang normal tidaklah mungkin kembali, organ seks sudah dikeluarkan dan penis harus dipompa untuk bisa ereksi. Untuk memiliki anak hanya memungkin dengan cara adopsi.