Wahyu 9 Ketujuh meterai dengan tiga sangkakala yang terakhir

7 Terompet

Jurang tak berujungOsirisPada pasal delapan, empat sangkakala pertama telah ditiup dan tulahnya yang mempengaruhi bumi. Disini ketiga sangkakala yang terakhir ditiup dan tulahnya akan memberikan efek langsung kepada manusia yang tidak dimeteraikan oleh meterai dari Tuhan.
Ini adalah pasal yang sangat menarik yang jangan sampai kita lewati. Kita munkin sudah menonton film yang berjudul Star Trek atau Star Wars dan makhluk makhluk yang langka. Jadi janganlah ada yang terkejut tentang makhluk yang akan diuraikan di pasal ini. Juga banyak sekali ulasan internet mengenai neraka, gua-gua yang ada dibawah bumi. Jangan katakan bahwa ini omong kosong, karena segala yang terjadi dengan Covid-19 kita harus menanggapinya dengan serius. Jadi lanjutkanlah menyimak dan tanggapilah dengan serius meskipun Anda munkin berfikir bahwa ini diluar akal sehat. Mari kita mulai.
Ayat 1 dimulai dengan; “dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.” Menurut saya, kita bisa menganggap bintang sebagai simbolis, dimana bintang berarti malaikat Tuhan yang pergi dari surge ke dunia, ya ke perut bumi. Apakah ini yang Yohanes lihat bahwa malaikat menembus atmosfir bumi, dimana kawahpun terbentuk yang membuka pintu masuk ke neraka yaitu lobang jurang maut? Bila Anda mencari di internet, lobang jurang maut adalah di Kutub Utara dan/atau di Antartika. Jangan berkata bahwa ini konyol, tapi inilah faktanyaHitler telah mengirimkan expedisinya untuk mencari lokasi pintu masuk ke jurang ini. Beberapa ahli ilmiah mengatakan bahwa mereka telah menemukan pintu masuknya dimana suara-suara aneh terdengar dan mereka melihat makhluk seperti makhluk dengan kepala segitiga yang terlihat di piramida Mesir. Beberapa dari mereka masuk kedalam gua tersebut dan tidak pernah kembali.
Dia, bintang atau malaikat, membuka jurang maut. Orang-orang umum (Yahudi) percaya bahwa neraka berapa didalam perut bumi dimana malaikat-malaikat yang jatuh (anak-anak Allah) dikuncikan (Kejadian 6). Dari hubungan antara anak-anak Allah dengan wanita dibumi, maka dilahirkanlah Nefilim, anak-anak dari orang-orang raksasa (tinggi) (gibbor גיבור). Tuhan menghentikan hubungan ini dan melemparkan mereka ke dalam jurang. 2 Petrus 2:4

Belalang yang menyerupai Kalajengking

Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman

Kekuatan yang menghancurkan dari belalang gurun sudahlah sangat terkenal dimana jumlah mereka yang sangat besar mampu menggelapkan langit (Yoel 2:10). Namun disini bukanlah membahas mengenai belalang yang ada dibumi, tapi belalang yang menyerupai kalajengking dengan sengatnya. Tusukan sengatnya tidak mematikan seperti kalajengking duniawi. Sengatan kalajengking ini memiliki tujuan untuk menyiksa manusia(manusia yang tidak dimeteraikan oleh Tuhan di dahinya) selama lima bulan. Rasa sakitnya begitu dahsyat sehingga seperti siksaan dari kalajengking. Tapi seseorang tidak hanya menderita selama 12-24 jam (seperti jika seseorang tersengat kalajengking pada hari ini) yang diikuti dengan kematian, namun derita ini akan terus terjadi dan tidak ada maut yang akan membebaskannya. Tidak heran bahwa orang-orang akan mencari maut demi melepaskan diri dari siksaan yang mengerikan ini, namun sepertinya bunuh diri tidaklah munkin pada hari itu karena ayat 6 menyatakan,” tetapi maut lari dari mereka.” Celakalah, celakalah, celakalah mereka yang hidup di hari-hari tersebut dan memiliki tanda dari kekuatan duniawi( Binatang). “giginya bagaikan gigi o singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.” Seperti yang dinyatakan Yoel 1:6.
Kita tidak bisa membayangkan bagaimana mereka sebenarnya akan tampak, karena ayat 7 berkata,” dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan.” Latar belakang nya ada di Yoel 2:1-4

Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang. Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput. Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari.

Hal ini sesuai dengan Yoel karena disini mengatakan “Sebab hari TUHAN datang” dan di Wahyu kita berada di akhir dari Kesengsaraan Besar dimana hari Tuhan telah datang. Karena ukurannya, maka belalang- belalang tersebut tidak dapat diberantas. “ Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan dada mereka sama seperti baju zirah.” Ingat, di abad pertengahan, bagaimana para prajurit melindungi kuda mereka dengan baju zirah dan tameng besi yang bisa kita bayangkan sedikit. Mari kita membaca selanjutnya, dimana belalang-belalang ini tampak seperti kuda yang memiliki ekor seperti kalajengking dan sengatnya. Pada zaman sekarang, kita dapat membayangkan bagaimana penampakan dari dinosaurus yang bisa kita lihat di zaman sebelum sejarah dan juga dari film animasi seperti Jurassic Park. Jadi kita tidak perlu terkejut dengan deskripsi disini, dan kita bisa yakin bahwa deskripsi dari belalang-belalang yang ada di Wahyu adalah akurat dan juga pasti AKAN menyiksa manusia di bumi.

Ayat 11, “Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion”. Abadon berarti menghancurkan, sinonim dari Sheol atau dibawah dunia kematian yang berarti penghancur atau abyss. Jadi kita bisa dengan pasti menyimpulkan : setan.

Kuda berkepala singa

Ayat 13, pada tiupan sangkakala keenam, empat malaikat yang terikat didekat sungai Efrat dilepaskan. Mengingat bahwa mereka diikat, kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat ini bukanlah Malaikat Tuhan namun Malaikat pengikut setan yang diikat oleh Tuhan ampai saat itu untuk mencegah mereka melakukan Tindakan kejahatan.
Sangkakala ke lima membawa kesakitan tapi tidaklah maut. Waktu untuk bertobat dan berhenti mengeluk-elukan setan dan kembali kepada Tuhan. Dikarenakan kekerasan hati mereka dan keteguhannya untuk mengikuti sang binatang, maka sangkakala ke enam membawa maut.
Ayat 15, malaikat ke empat dilepaskan, yang jelas bahwa mereka adalah malaikat setan dan bukan keempat malaikat yang ada di Wahyu 7:1. Mereka adalah malaikat setan yang telah diikat oleh Tuhan hingga jam yang tepat yang telah ditentukan oleh Tuhan untuk melepaskan mereka keatas manusia jahat dibumi. Mereka telah dilepaskan oleh Tuhan dan dibatasi oleh Tuhan untuk hanya membinasakan sepertiga umat manusia dibumi. Sekali lagi ini adalah peringatan yang Tuhan berikan kepada umat manusia untuk menyangkal setan. Tuhan menunjukan kuasan-Nya. Namun umat manusia menyangkal-Nya.
Jumlah pasukan kalvari pimpinan iblis tidak bisa dibayangkan; dua puluh ribu laksa sama dengan 200.000.000. Bandingkan dengan beberapa juta pasukan yang terlibat di perang dunia kedua yang dibawah kendali Hitler membunuh sepuluh juta Yahudi dan orang banyak. Kita tidak perlu mempertanyakan bagaimana bisa pasukan sebanyak 200.000.000 membunuh sepertiga dari umat manusia.
Banyak yang berpendapat bahwa kita seharusnya hanya menganggap kuda dengan kepala singa dan ekor seperti ular ini hanya sebagai symbol. Tapi kenapa kita harus begitu? Ini adalah Wahyu Tuhan kepada Yohanes, dimana menggambarkan dalam istilah manusia tentang apa yang dia lihat. Dari penggalian pra-sejarah kita mendapatkan gambaran dari makhluk ( Naga) yang hidup dahulu kala, sama seperti yang Mazmur berikan kepada orang Lewi. Sama seperti halnya dengan animasi saat ini dimana kita ditunjukan makhluk serupa, khususnya di film Fiksi Ilmiah ( seperti Star Wars). Jadi mari kita ambil makhluk ini seperti yang di deskripsikan dalam Wahyu. Makhluk ini, Malaikat yang jatuh, akan dilepaskan Tuhan keatas bumi pada kesengsaraan besar, dimana misi mereka adalah jelas-jelas untuk memberikan kesakitan dan maut kepada manusia dan bukan kebiasaan lazim mereka yang mengkonsumsi dan memakan apapun yang tumbuh hijau atau pepohonan, karena itu dilarang Tuhan.
Api, asap dan belerang yang keluar dari mulut makhluk ini yang menimbulkan kesakitan dan maut bagi umat manusia.

Meskipun peringatan Tuhan ini sangatlah jelas dan Tuhan menunjukan Kemahakuasaan-Nya, mereka orang banyak (yang tertinggal) masih tidak berbalik. Mereka tetap memuja berhalanya dan Antikristus. Berhala mereka yang tidak bernyawa, yang dibuat oleh tangan manusia, dari emas, perak, perunggu, batu dan kayu yang tidak bisa melihat, mendengar maupun berjalan. Umat manusia telah dibutakan dengan memuja iblis dibelakang berhala ini.
Sungguh suatu horror bagi umat manusia, dimana meski Tuhan sudah menunjukan kuasa-Nya, tetap seseorang masih tidak berbalik kepada Tuhan.

SAAT INI masih ada waktu, Cinta Tuhan masih nyata didalam Tuhan Yesus Kristus, dimana untuk berbalik kepada Tuhan MASIH BISA, tapi untuk berapa lama lagi? Nanti sudahlah terlambat dan murka Tuhan akan dimunculkan kepada mereka yang menolak cinta-NYA (AGAPE) dan Tuhan akan menunjukan Kemuliaan-Nya dan Keadilan-Nya. Ini akan mengungkapkan apa yang sebenarnya hidup didalam hati seseorang. Penolakan seseorang sekarang atas Cinta Tuhan didalam Tuhan Yesus Kristus akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kemarahan Tuhan dan Murka-Nya pada saat Kesengsaraan Besar.